Apr 10, 2018

Panduan Penggunaan Metode Pembelajaran Kurikulum 2013


Metode pembelajaran merupakan rincian dari kegiatan pembelajaran, yang digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik.

Didalam kurikulum 2013 yang menerapkan pembelajaran tematik terpadu dan proses pembelajarannya dengan pendekatan saintifik maka metode pembelajaran sangat memegang peranan penting dalam keberhasilan suatu pembelajaran. Metode pembelajaran yang mendukung dengan pendekatan saintifik diantaranya seperti : 

1) STAD (Student Teams Achievment Division)
2) NHT (Numbered Head Together)
3) JIGSAW
4) TPS (Think Pairs Share)
5) TGT (Teams Games Tournament)
6) GI (Group Investigation)
7) CTL (Contextual Teaching and Learning)
8) TAI (Team Assisted Individualy) = Bidak (Bantuan individual dalam kelompok)
9) PBI (Problem Based instruction)

Urutan langkah-langkah pembelajaran metode di atas adalah sebagai berikut:
METODE

STAD (Student Teams Achievment Division)
Didalam penggunaan metode pembelajaran STAD langkah-langkah yang harus dilakukun oleh guru agar pembelajarannya berhasil diantaranya
1. Guru mengarahkan peserta didik untuk bergabung kedalam beberapa kelompok
2. Guru membuat kelompok heterogen yang terdiri dari 4-5 anak
3. Peserta didik mendiskusikan bahan ajar atau LKS secara kolaboratif
4. Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok
5. Guru mengadakan kuis individual serta membuat skor perkembangan tiap peserta didik        atau kelompok
6.  Guru mengumumkan rekor individual dan tim

JIGSAW
Ketika kita hendak menggunakan metode pembelajaran JIGSAW maka langkah-langkah yang harus kita lakukan adalah :
1. Guru memberikan pengarahan serta informasi kepada peserta didik tentang bahan ajar 
    yang akan dipelajari
2. Guru membentuk kelompok panggkalan dimana kelompok itu bersifat heterogen
    beranggotakan 4 - 6 peserta didik
3. Guru memberikan tugas atau LKS yang terdiri dari beberapa bagian sesuai dengan 
    banyak peserta didik dalam kelompok
4. Setiap anggota suatu kelompok bertugas membahas bagian tertentu, tetapi bahan 
    belajar tiap kelompok sama
5. Membentuk kelompok ahli yang berasal dari anggota kelompok panggkalan sesuai 
    bagian bahan belajar setiap kelompok sehingga terjadi kerjasama dan diskusi
6. Anggota kelompok ahli kembali ke kelompok pangkalan dan melakukan pertukaran 
    informasi kepada anggota kelompok lainnya
7. Mengadakan penyipulan, evaluasi dan refleksi

CTL (Contextual Teaching and Learning)
Pembelajaran berbasis keterkaitan antara materi yang dipelajari dengan konteks kehidupan  sehari-hari dari peserta didik. Untuk dapat menggunakan metode ini maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Penggunaan model/ modeling (yang perlu diperhatikan; pemusatan perhatian, 
    penyampain kompetensi tujuan, motivasi, pengarahan petunjuk, rambu-rambu dan 
    contoh)
2. Questioning/ pertanyaan (diantaranya eksplorasi, membimbing, menuntun, 
    mengembangkan, mengarahkan, evaluasi, inkuiri, generalisasi)
3. Komunitas belajar/ Learning community (setiap peserta didik berpartisipasi dalam belajar 
    individual dan kelompok, otak berfikir serta tanggan bekerja mengerjakan berbagai 
    mendengarkan berbagai kegiatan dan percobaan.

TAI (Team Assisted Individualy) = Bidak (Bantuan individual dalam kelompok)
Langkah-langkah dalam metode TAI
1. Guru membuat kelompok heterogen
2. Peserta didik diberi bahan ajar berupa modul
3. Peserta didik belajar kelompok dengan dibantu oleh peserta didik yang pandai yang 
    masih dalam anggota kelompoknya, saling berbagi, saling bertukar jawaban sehingga 
    terjadi diskusi
4. Memberikan penghargaan kelompok dan refleksi serta dilakukan tes formatif

PBI (Problem Based instruction)
Adalah model pembelajaran yang berlandaskan paham konstruktivistik yang mengakomodasi keterlibatan siswa dalam belajar dan pemecahan masalah otentik (Arends : 2001). Metode ini dikembangkan untuk membantu peserta didik mengembangkan kemampuan berfikir, pemecahan masalah, serta keterampilan intelektual, belajar berbagi peran, melalui pengalaman belajar dalam kehidupan nyata. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:
1. Guru mempresentasikan permasalahan yang akan dihadapi peserta didik
2. Peserta didik tersimulasi untuk berusaha menyelesaikan permasalahan di lapangan
3. Kemudian peserta didik mengorganisasikan apa yang telah mereka pahami tentang
    permasalahan dan mencoba mengidentifikasi hal-hal terkait
4. Peserta didik berdiskusi dengan mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang tidak
    mereka pahami
5. Guru mendampingi peserta didik untuk fokus terhadap pertanyaan yang dianggap 
    penting
6. Peserta didik membagi pengetahuan baru yang mereka peroleh dan mendiskusikannya
7. Peserta didik memperbaiki data, fakta, dan teori berkaitan permasalahan yang dipelajari
8. Peserta didik mentransfer pengetahuan dalam konteks nyata ke dalam pelaporan di kelas

NHT (Numbered Head Together)
Numbered Head Together adalah pendekatan yang dikembangkan untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam  menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan  mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Suhermi (2004:43). Sintak pembelajaran NHT
1. Guru mengarahkan peserta didik
2. Membuat kelompok heterogen dan setiap peserta didik memiliki nomor tertentu
3. Guru memberikan persoalan materi bahan ajar yang akan dikerjakan secara kolaboratif 
    kepada kelompok siswa. Tiap kelompok mendapat tugas sama tetapi tiap siswa tidak 
    sama dalam jenis tugas yang diterimanya. Penugasan atau persoalan yang diberikan 
    kepada siswa disesuaikan dengan nomor siswa. Setiap siswa dengan nomor sama 
    mendapat tugas yang sama.
4. Mempresentasikan hasil kerja kelompok dengan nomor peserta didik yang sama sesuai 
    tugas masing-masing sehingga terjadi diskusi kelas
5. Mengadakan kuis individual dan membuat skor perkembangan peserta didik
6. Mengumumkan hasil kuis dan memberikan penghargaan

TPS (Think Pairs Share)
Berpikir berpasangan berbagi (TPS) merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Langkah-langkahnya 
1. Guru membagi siswa dalam kelompok berempat dan memberikan tugas kepada semua 
    kelompok.
2. Setiap peserta didik memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri (Think).
3. Peserta didik berpasangan dengan salah satu rekan dalam kelompok dan berdiskusi 
    dengan pasangannya (Pairs).
4. Kedua pasangan bertemu kembali dalam kelompok berempat. Peserta didik mempunyai 
    kesempatan untuk membagikan hasil kerjanya kepada kelompok berempat.
5. Perwakilan kelompok berempat berbagi hasil pekerjaan dengan kelompok lainnya, 
    dengan cara menyajikannya di depan kelas (Share).
6. Guru memberikan reward atas hasil kerja siswa

TGT (Teams Games Tournament)
Shoimin (2014:203) menyatakan TGT adalah model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan danreinforcement. Memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. Sintak pembelajarannya:
1. Bentuk kelompok siswa heterogen 4 orang kemudian berikan informasi pokok materi dan 
    mekanisme kegiatan
2. Siapkan meja turnamen secukupnya, misalnya 10 meja dan tiap meja ditempati 4 siswa yang berkemampuan setara, meja 1 diisi oleh siswa dengan level tertinggi dari dari tiap kelompok dan seterusnya sampai meja ke-X ditempati oleh siswa yang levelnya paling rendah. Penentuan tiap siswa yang duduk pada meja tertentu adalah hasil kesepakatan kelompok.
3. Selanjutnya adalah pelaksanaan turnamen, setiap siswa mengambil kartu soal yang telah disediakan pada setiap meja dan mengerjakannya untuk jangka waktu tertentu (misalnya 5 menit). Siswa dapat mengerjakan lebih dari satu soal dan hasilnya diperiksa dan dinilai, sehingga diperoleh skor turnamen untuk tiap individu dan sekaligus skor kelompok asal. Siswa pada tiap meja turnamen sesuai dengan skor yang diperolehnya diberikan sebutan (gelar) superior, very good, good, medium.
4. Bumping dilakukan pada turnamen kedua (begitu juga untuk turnamen ketiga, keempat, dan seterusnya). Pergeseran tempat duduk kelompok siswa pada meja turnamen sesuai dengan sebutan gelar tadi.
5. Setelah selesai, hitunglah skor untuk tiap kelompok asal dan skor individual, berikan penghargaan kelompok dan individual.

GI (Group Investigation)
1. Pengarahan guru tentang topik pembelajaran
2. Pembentukan kelompok heterogen dengan orientasi tugas
3. Perencanaan pelaksanaan investigasi
4. Tiap kelompok menginvestigasi proyek tertentu ( kegiatan investigasi sebaiknya dilakukan di luar kelas, misalnya mengukur tinggi pohon, mendata jumlah dan jenis kendaraan di sekolah, mendata jenis dagangan dan keuntungan di warung sekolah, jenis ekstrakurikuler dan kesertaan siswa dalam ekstrakurikuler di sekolah)
5. Pengolahan data, penyajian data hasil investigasi
6. Presentasi hasil akhir investigasi kelompok
7.  Evaluasi dan refleksi.

Demikianlah metode-metode pembelajaran yang dapat admin berikan mudah-mudanan dapat membantu rekan-rekan sekalian 

Artikel Terkait

Panduan Penggunaan Metode Pembelajaran Kurikulum 2013
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email